Trend Kemasan Berkelanjutan: Botol Plastik Tanpa Label Brand
Industri pengemasan atau packaging saat ini menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar. United Nations Environment Programme (UNEP) menyatakan jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem laut dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegahnya. Jumlah estimasi polusi plastik berkisar 9-14 juta ton pada 2016 dan berpotensi naik menjadi 23-27 juta ton pada 2040 bila tidak ditindak lebih lanjut.
Jumlah pertumbuhan sampah plastik kemasan mengikuti jumlah pertumbuhan industri makanan dan minuman, maupun industri lain yang menggunakan kemasan dengan label sebagai informasi dan daya tarik konsumen untuk produk yang ditawarkan.
Trend kemasan tanpa label mulai muncul sejak tahun 2022. Beberapa brand kemasan retail telah menerapkan trend ini sebagai gerakan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Namun, apakah trend ini merupakan sebuah solusi dari permasalahan lingkungan dan keberlanjutan?

Sekilas tentang industri kemasan di Indonesia
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemasan produk menjadi salah satu peran penting yang berpengaruh dalam pemasaran suatu produk. Industri kemasan di Indonesia berkembang pesat seiring dengan peningkatan konsumsi dari konsumen dan telah menjadi salah satu penyumbang utama sampah plastik. Hal tersebut menyebabkan tantangan serius dalam pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan.
Kontribusi signifikan sampah plastik berasal dari sektor makanan dan minuman serta produk kecantikan dan kesehatan, yang mayoritas menggunakan plastik sekali pakai. Tingkat daur ulang yang rendah dan sistem pengelolaan sampah yang belum optimal memperburuk situasi, meskipun telah ada kesadaran dan upaya untuk beralih ke pengemasan yang lebih ramah lingkungan.
Namun, masih diperlukan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Munculnya Trend Kemasan Tanpa Label
Tren kemasan tanpa label menawarkan angin segar dalam praktik pengurangan dampak negatif industri pengemasan terhadap lingkungan, dengan harapan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam praktik pengelolaan sampah botol kemasan plastik.

Sejumlah perusahaan, terutama di sektor makanan dan minuman serta produk consumer, mulai mengadopsi pendekatan ini dengan menghilangkan label plastik dari kemasan mereka. Sebagai gantinya, mereka menggunakan teknik cetak langsung pada kemasan atau teknologi seperti QR code untuk menyampaikan informasi produk. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi penggunaan plastik tetapi juga meminimalisir tinta dan bahan kimia lain yang digunakan dalam proses pencetakan label dan dapat menjadi peluang untuk kampanye komunikasi brand produk.
Tantangan Kemasan Tanpa Label
Transisi ke kemasan tanpa label juga menimbulkan tantangan, termasuk kebutuhan untuk memastikan bahwa konsumen tetap menerima informasi produk yang cukup. Solusi seperti QR code memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi tersebut melalui smartphone, mendorong interaksi yang lebih dalam dengan merek dan produk. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga membuka peluang baru untuk komunikasi merek yang inovatif. Dengan pendekatan yang tepat, trend kemasan tanpa label dapat berpotensi menjadi bagian penting dari solusi lebih luas terhadap masalah lingkungan global.
Dampak Lingkungan, Keberlanjutan, dan Efektivitas Kemasan Tanpa Label
Transisi menuju kemasan tanpa label membawa dampak yang signifikan bagi lingkungan dan keberlanjutan. Dengan mengeliminasi label, produsen dan lingkungan dapat mendapatkan beberapa keuntungan. Berikut adalah beberapa dampak lingkungan, keberlanjutan, dan efektivitas dari kemasan tanpa label:
Dampak Lingkungan
- Pengurangan Sampah: Mengeliminasi label dari kemasan dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Label sering kali terbuat dari plastik atau bahan yang sulit didaur ulang, sehingga mengurangi penggunaannya dapat meminimalkan limbah yang sulit didaur ulang.
- Pengurangan Penggunaan Bahan: Kemasan tanpa label mengurangi jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi. Hal ini tidak hanya menghemat sumber daya tetapi juga mengurangi emisi karbon yang terkait dengan produksi dan transportasi bahan-bahan tersebut.
- Memudahkan Daur Ulang: Kemasan tanpa label sering kali lebih mudah didaur ulang karena tidak memerlukan proses pemisahan label dari kemasan, yang bisa menjadi mahal dan teknis.
Keberlanjutan
- Mendorong Penggunaan Bahan Berkelanjutan: Kemasan tanpa label seringkali menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan dan biodegradable, seperti kaca atau plastik daur ulang, yang lebih baik untuk lingkungan.
- Meningkatkan Kesadaran: Produk tanpa label dapat mendorong konsumen untuk membuat pilihan yang lebih sadar tentang apa yang mereka beli, mendorong mereka untuk mencari informasi tentang keberlanjutan produk tersebut.
- Inovasi dalam Desain Kemasan: Tantangan untuk menghilangkan label mendorong inovasi dalam desain kemasan, dengan perusahaan mencari cara baru untuk menarik dan menginformasikan konsumen tanpa menggunakan label tradisional. Solusi kreatif seperti penggunaan QR code dapat menjadi cara baru dalam menyampaikan informasi kepada konsumen tanpa memerlukan material tambahan.
Namun, keberhasilan implementasi kemasan tanpa label sangat bergantung pada penerimaan konsumen dan kemampuan industri untuk menyesuaikan dengan standar dan regulasi yang ada.
Edukasi konsumen tentang cara penggunaan dan manfaat lingkungan dari kemasan tanpa label menjadi kunci untuk memastikan transisi yang mulus dan efektif. Dengan demikian, kemasan tanpa label tidak hanya berfungsi sebagai solusi pengurangan limbah, tetapi juga sebagai langkah menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Alternatif Solusi Pengemasan Produk Yang Berkelanjutan
Selain kemasan tanpa label, terdapat berbagai alternatif pengemasan eco-friendly yang dapat dieksplorasi, seperti penggunaan material biodegradable, sistem pengemasan ulang, dan teknologi inovatif lainnya. Pengembangan solusi pengemasan berkelanjutan memerlukan kolaborasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung reduksi sampah plastik dan promosi keberlanjutan.
Kolaborasi dengan pengelola kemasan bertanggung jawab juga dapat menjadi salah satu alternatif dan solusi dari pengelolaan kemasan sebuah produk. Dengan pengelolaan sampah kemasan yang disesuaikan dengan jenis kemasan tersebut dapat menjadi pilihan alternatif para produsen dalam menerapkan praktik keberlanjutan untuk kemasan yang digunakan. Reduce Waste to Landfill Waste4Change telah membantu pengelolaan sampah kemasan produsen bagi lebih dari 10 perusahaan di berbagai lini industri.
Temukan solusi pengelolaan kemasanmu disini : Waste4Change.
